KONDISI FISIK JAWA BARAT


Letak geografi Jawa Barat di sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Banten, sebelah Utara dengan Laut Jawa dan daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan sebelah Selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.
Letak geografi selengkapnya adalah sebagai berikut :

• Bujur : 104º48’ - 108º48’BT.
• Lintang : 5º50’- 7º50’LS.

Topografi

Keadaan topografi Jawa Barat sangat beragam, yaitu disebelah utara terdiri dari dataran rendah, sebelah tengah dataran tinggi bergunung-gunung dan disebelah selatan terdiri dari daerah berbukit-bukit dengan sedikit pantai. . Dengan daratan dan pulau-pulau kecil (48 Pulau di Samudera Indonesia, 4 Pulau di Laut Jawa, 14 Pulau di Teluk Banten dan 20 Pulau di Selat Sunda); Luas wilayah Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah daratan seluas 3.710.061,32 hektar dan garis pantai sepanjang 755,829 km.
Daratan Jawa Barat dapat dibedakan atas :
  1. wilayah pegunungan curam (9,5% dari total luas wilayah Jawa Barat) terletak di bagian Selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut (dpl); 
  2. wilayah lereng bukit yang landai (36,48%) terletak di bagian Tengah dengan ketinggian 10 - 1.500 m dpl; dan 
  3. wilayah dataran luas (54,03%) terletak di bagian Utara dengan ketinggian 0 – 10 m dpl. 
Tutupan lahan terluas di Jawa Barat berupa :
  1. kebun campuran (22,89 %), 
  2. sawah (20,27%), 
  3. perkebunan (17,41%), 
  4. hutan primer dan hutan sekunder (15,93%).
Daerah Jawa Barat terletak pada jalur Circum Pacific dan mediteran, sehingga daerahnya termasuk daerah labil yang ditandai dengan masih banyaknya gunung berapi yang masih aktif bekerja dan sering terjadi gempa Bumi.

Kondisi geografis yang strategis ini merupakan keuntungan bagi daerah Jawa Barat terutama dari segi komunikasi dan perhubungan. Kawasan utara merupakan daerah berdatar rendah, sedangkan kawasan selatan berbukit-bukit dengan sedikit pantai serta dataran tinggi bergunung-gunung ada di kawasan tengah.

Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu rata-rata berkisar antara 17,4 – 30,7°C. Suhu terendah 9oC di Puncak Gunung Pangrango dan 34o C di Pantai Utara. Kelembaban udara antara 73–84%. Curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun.Faktor iklim dan curah hujan di Kabupaten Cirebon diipengaruhi oleh keadaan alamnya yang sebagian besar terdiri dari daerah pantai dan perbukitan terutama daerah bagian utara, timur, dan barat, sedangkan daerah bagian selatan merupakan daerah perbukitan.

Jawa Barat dialiri 40 sungai dengan wilayah seluas 37.175,97 km2. Jawa Barat juga memiliki 1.267waduk/situdengan potensi air permukaan lebih dari 10.000juta m3.Air permukaan tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, pertanian, dan air minum.Terdapat peningkatan jumlah perusahaan yang aktif memanfaatkan air permukaan menjadi 625 perusahaan dari 606 perusahaan pada tahun 2007.

Populasi

Penduduk Jawa Barat pada tahun 2010, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2010 berjumlah 43.053.732 penduduk dengan sex ratio sebesar 101,6 atau setiap 1.000 orang penduduk perempuan terdapat 1.016 orang penduduk laki-laki. Berdasarkan struktur umur, jumlah penduduk di bawah usia 15 tahun ke atas mencapai 29,12%, penduduk usia produktif, 15 – 64 tahun, sebesar 65,55%, sementara penduduk usia di atas 64 tahun sebesar 5,33%.
Angka ketergantungan, yang menggambarkan jumlah penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh jumlah penduduk usia produktif, sebesar 52,55 yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif di Jawa Barat menanggung sekitar 53 orang penduduk usia belum/tidak produktif. Angka ketergantungan ini menurun bila dibandingkan dengan hasil Suseda 2008 yang mencapai angka 54,19.

Sosial Budaya

Masyarakat Jawa Barat di kenal sebagai masyarakat yang agamis, dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, serta memiliki prilaku sosial yang berfalsafah pada silih asih, silih asah, silih asuh, yang secara harfiah berarti saling mengasihi, saling memberi pengetahuan dan saling mengasuh diantara warga masyarakat.

Tatanan kehidupannya lebih mengedepankan keharmonisan seperti tergambar pada pepatah; “Herang Caina Beunang Laukna” yang berarti menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru atau prinsip saling menguntungkan.

Masyarakat Jawa Barat memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah “Ulah Unggut Kalinduan, Ulah gedag Kaanginan”; yang berarti konsisten dan konsekuen terhadap kebenaran serta menyerasikan antara hati nurani dan rasionalitas, seperti terkandung dalam pepatah “Sing Katepi ku Ati Sing Kahontal ku Akal”, yang berarti sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan pikiran secara seksama.

Jawa Barat di lihat dari aspek sumber daya manusia memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan sebagai provinsi yang mempunyai proporsi penduduk dengan tingkat pendidikan, jumlah lulusan strata 1, strata 2 dan strata 3, terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain.

PRODUKSI BAHAN TAMBANG JAWA BARAT

Produksi Bahan Galian Tambang di Jawa Barat
Mining Material Production in Jawa Barat
2004 - 2006* (Ton)


Jenis Bahan Galian/Mining Material Produksi / Production (ton)
2004 2005 2006 *
1. Andesit 5.657.674,05 196.098 .215.708
2. Batu Kapur 17.243,564,00 7.519 8.271
3. Bentonit 75.972,00 47.978 50.377
4. Feldspar 312.177,25 2.050 2.050
5. Fosfat 71,76 - -
6. Marmer 9.828,00 41.466 41.466
7. Pasir 1.186.990,17 464.598 464.598
8. Sirtu 1.166.881,14 26 791.073 26.791.073
9. Pasir Suarsa - 226.158 226 158
10. Tanah Liat 11.555.837,46 62.732 62.732
11. Lempung 30.372,32 - 24.637
12. Pasir/Tanah Urug 14.833,00 3.000 3.000
13. Trass 266.303,00 165 165
14. Zeolit 1.560,00 5.284 5.284
15. Batu Bukat / Kali 13.384,80 8.241 8.241
16. Pasir Besi 67.080,00 222.256 222.256
17. Batu 1/2 Permata 0,62 2 2
18. Dacite - - 165
19. Emas 1.278,48 2.160 2.160
20. Perak - - -
21. Mangan 624,00 3.935 3.935

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat

HUTAN DI JAWA BARAT

Hutan di Jawa Barat terdiri dari 3 jenis hutan yaitu :


Hutan Produksi
Hutan Lindung
Hutan Suaka Alam dan wisata

Berikut perkembangan hutan masing-masing kabupaten/kota di Jawa Barat dari tahun 2006 sampai tahun 2008
No Kabupaten/Kota Luas Hutan Produksi (Ha) Urutan Ke-
2006 2007 2008
1 Kab. Bogor 20.073,36 19.993,70 20.089,38 4
2 Kab. Sukabumi 15.784,08 19.977,45 19.977,45 5
3 Kab. Cianjur 24.085,51 24.406,35 24.506,17 2
4 Kab. Bandung 10.703,00 10.703,00 278,10 16
5 Kab. Garut 166,10 166,10 166,10 17
6 Kab. Tasikmalaya 5.020,24 5.139,23 5.000,47 13
7 Kab. Ciamis 18.595,30 19.637,58 18.635,09 6
8 Kab. Kuningan 7.058,29 8.755,50 8.714,54 10
9 Kab. Cirebon 3.556,06 3.556,06 3.556,06 14
10 Kab. Majalengka 11.037,00 11.024,10 11.078,42 8
11 Kab. Sumedang 27.684,94 17.278,24 17.250,68 7
12 Kab. Indramayu 31.576,75 31.576,75 29.073,80 1
13 Kab. Subang - 0,00 0,00 -
14 Kab. Purwakarta 28.501,99 28.501,99 21.447,02 3
15 Kab. Karawang 7.035,28 7.035,28 7.035,28 11
16 Kab. Bekasi 5.170,00 5.170,00 5.170,00 12
17 Kab. Bandung Barat - - 10.488,67 9
18 Kota Bogor - - - -
19 Kota Sukabumi - - - -
20 Kota Bandung - - - -
21 Kota Cirebon - - - -
22 Kota Bekasi - - - -
23 Kota Depok - - - -
24 Kota Cimahi - - - -
25 Kota Tasikmalaya - - - -
26 Kota Banjar - - 992,00 15
Jumlah 216.047,90 212.921,33 203.459,23


No Kabupaten/Kota Luas Wilayah Hutan Lindung (Ha) Urutan Persentase
2006 2007 2008 Ke- %
1 Kab. Bogor 18.541,46 11.138,91 1.962,61 13 0,9%
2 Kab. Sukabumi 667,43 1.662,67 667,43 14 0,3%
3 Kab. Cianjur 25.846,01 24.325,78 24.305,63 3 10,8%
4 Kab. Bandung 51.514,00 51.514,00 36.287,89 2 16%
5 Kab. Garut 75.571,96 75.967,05 75.944,13 1 33,9%
6 Kab. Tasikmalaya 16.219,29 16.425,56 16.425,56 5 7,3%
7 Kab. Ciamis - - 0,00 - 0%
8 Kab. Kuningan 10.739,55 288,65 0,00 - 0%
9 Kab. Cirebon - - 0,00 - 0%
10 Kab. Majalengka 12.179,46 5.505,21 5.486,33 9 2,4%
11 Kab. Sumedang 9.608,09 10.219,17 10.288,21 6 4,6%
12 Kab. Indramayu 8.713,94 8.713,94 8.023,55 7 3,6%
13 Kab. Subang 6.358,23 6.358,23 6.358,23 8 2,8%
14 Kab. Purwakarta 14.910,00 14.910,00 5.187,42 11 2,3%
15 Kab. Karawang 4.260,80 4.260,80 4.260,80 12 2%
16 Kab. Bekasi 5.311,15 5.311,15 5.311,15 10 2,3%
17 Kab. Bandung Barat - - 23.635,73 4 10,5%
18 Kota Bogor - - - - 0%
19 Kota Sukabumi - - - - 0%
20 Kota Bandung - - - - 0%
21 Kota Cirebon - - - - 0%
22 Kota Bekasi - - - - 0%
23 Kota Depok - - - - 0%
24 Kota Cimahi - - - - 0%
25 Kota Tasikmalaya - - - - 0%
26 Kota Banjar - - - - 0%
Jumlah 260.441,37 236.601,12 224.144,67 100%


No Kabupaten/Kota Hutan Suaka Alam dan Wisata (Ha) Urutan
Ke-
Persentase
(%)
2006 2007 2008
1 Kab. Bogor 33.440,54 33.440,54 33.784,56 2 19,5%
2 Kab. Sukabumi 51.099,68 51.099,68 51.108,69 1 29,5%
3 Kab. Cianjur 19.269,09 19.269,09 18.910,38 3 11%
4 Kab. Bandung 12.449,16 12.449,16 18.423,45 4 10,6%
5 Kab. Garut 20.154,12 20.154,12 15.083,60 5 8,7%
6 Kab. Tasikmalaya - - 90,00 13 0,05%
7 Kab. Ciamis 6.458,33 6.458,33 6.343,00 9 3,6%
8 Kab. Kuningan 8.841,51 8.841,51 8.699,87 7 5%
9 Kab. Cirebon - - 11,51 14 0,01%
10 Kab. Majalengka 6.670,00 6.670,00 6.800,13 8 4%
11 Kab. Sumedang 10.068,10 10.068,10 8.865,11 6 5,12%
12 Kab. Indramayu - - - - 0%
13 Kab. Subang 1.755,35 1.755,35 1.349,06 11 0,8%
14 Kab. Purwakarta 2.817,15 2.817,15 2.817,15 10 1,6%
15 Kab. Karawang - - - - 0%
16 Kab. Bekasi - - - - 0%
17 Kab. Bandung Barat - - 833,30 12 0,5%
18 Kota Bogor - - - - 0%
19 Kota Sukabumi - - - - 0%
20 Kota Bandung - - - - 0%
21 Kota Cirebon - - - - 0%
22 Kota Bekasi - - - - 0%
23 Kota Depok 7,00 7,00 6,00 15 0,003%
24 Kota Cimahi - - - - 0%
25 Kota Tasikmalaya - - - - 0%
26 Kota Banjar - - - - 0%
Jumlah 173.030,03 173.030,03 173.125,81 100%


Blogger Template by Blogcrowds


Copyright 2008 | Blogger Templates by GeckoandFly modified and converted to Blogger by Blogcrowds.

Distributed by Blogger Templates